BUMN DIMINTA DUKUNG PROMOSI PARIWISATA

196
5400

JAKARTA: Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian akan mengoordinasikan penggunaan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dari berbagai badan usaha milik negara (BUMN) untuk membantu kegiatan promosi pariwisata nasional. Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan pihaknya juga akan memberdayakan Instruksi Presiden No. 16/2005 tentang Kebijakan Pembangunan Kebudayaan dan Pariwisata, sehingga sinergi dan koordinasi di antara 17 instansi pemerintah yang berkaitan dengan pariwisata bisa ditingkatkan.

“Saya akan mengumpulkan para pimpinan BUMN dalam waktu dekat untuk membahas dukungan promosi pariwisata sehingga kita memiliki konsep branding yang kuat serta promosi dan pemasaran yang dilakukan bisa lebih efektif dan efisien,” katanya saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) Senin.

Dia menyebutkan Inpres No. 16/2005 juta harus diimplementasikan dengan baik, sehingga pariwisata menjadi motor penggerak perekonomian nasional.

Menurut dia, devisa yang diperoleh dari sektor pariwisata sangat tinggi yakni mencapai Rp180 triliun dari wisatawan mancanegara (wisman) dan dari pergerakan wisatawan domestik sekitar Rp 120 triliun.

Pendorong ekonomi

Oleh sebab itu, Hatta yakin sektor pariwisata akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5% pada tahun depan. Dia yakin sektor pariwisata akan bisa tumbuh 8%-10% pada tahun depan, di atas target yang ditetapkan oleh Depbudpar 6%.

“Kita butuh dana pembangunan pariwisata dari perbankan, BUMN, dan kalangan swasta, sehingga pertumbuhan ekonomi yang kita harapkan dapat tercapai,” katanya.

Hatta menambahkan berbagai masalah yang terjadi harus diselesaikan lewat koordinasi dan sinergi yang baik, tidak bertele-tele.

Masalah antrean wisman untuk layanan imigrasi di Bali, misalnya, harus diatasi dengan cepat. Begitu juga masalah pelayanan di bandara lainnya.

“Kesan pertama layanan di bandara harus baik, kalau ada masalah Menbudpar harus bisa diakses langsung, kalau perlu telepon saya langsung agar kita bisa berkoordinasi sehingga image kita akan baik. Masalah branding dan public relations harus kita prioritaskan,” ujarnya

Comments are closed.